Perkembangan Anak dan Monyet Monyet Kesepian di Laboratorium (Penelitian Harlow)

Siapa sih yang suka kesepian? Pasti enggak enak banget kan kalau enggak punya temen buat diajak ngobrol atau main. Nah, kali ini kita ngebahas soal kesepian hidup nih. Katanya, kesepian itu bisa bikin kita jadi susah buat bergaul, suka marah-marah, dan bahkan bisa bikin kita sakit. 

Dipicu oleh rasa ingin tahu terkait hal itu. Pada sekitar tahun 1964 beberapa ilmuwan coba ngelihat, gimana kalau monyet kecil dijauhin dari ibunya dan temen-temannya. 


Mengapa Monyet?

Meskipun manusia lebih pinter dan rumit dibanding monyet, kita tetep bisa belajar banyak dari mereka soal efek kesepian. Jadi, kalau kita mau paham kenapa manusia jadi susah bergaul atau punya masalah karena sendirian, kita bisa lihat dulu gimana monyet yang kesepian itu bertingkah.

Dari hasil penelitian ini, kita bisa belajar banyak nih. Ternyata, monyet butuh banget kasih sayang dan perhatian dari monyet lain untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat, dan mungkin manusia juga demikian. Jadi, jangan sampai kamu kesepian ya! 😁


Bagaimana Penelitian Ini Dijalankan?

Ada empat kelompok monyet bayi yang baru lahir. 

Kelompok pertama diisolasi selama 3 bulan. 

Kelompok kedua dipisah diisolasi 6 bulan, dan 

kelompok ketiga diisolasi selama 12 bulan. 

Terus, ada satu kelompok lagi yang dipisah setengah-setengah. Awalnya, mereka dipisah di kandang biasa di ruang bayi laboratorium selama 6 bulan, baru abis itu dipindah ke ruangan khusus buat diisolasi selama 6 bulan. 

Ada 6 ekor monyet di kelompok yang dipisah 3 bulan, dan 4 ekor monyet di tiap kelompok yang lain. 

Buat ngeliat gimana efek dari dipisahin ini, para peneliti bandingin perilaku sosial dari sepasang monyet yang dipisah total, sama perilaku sosial sepasang monyet berumur sama, yang nggak dipisah total, setelah dilepaskan dari kandangnya isolasi nya.

Gambar : Ruang Isolasi Total


Setiap pasangan monyet eksperimen dan pasangan kontrolnya diuji bersama sebagai satu kelompok yang terdiri dari empat individu dalam situasi ruang bermain seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambar : Ruang Bermain

Keempat subjek dilepaskan di ruangan tersebut selama 30 menit sehari, 5 hari seminggu, selama 32 minggu.

Efek jangka panjang kemudian dinilai dari aktivitas di ruang bermain dari 1 hingga 2 tahun setelah penghentian isolasi. 

Tidak ada monyet yang meninggal selama isolasi. Namun, ketika pertama kali dikeluarkan dari isolasi total, mereka biasanya mengalami keadaan shock emosional, yang ditandai dengan gestur memeluk diri dan mengayun ayunkan tubuh seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar : Monyet dalam ruang eksperimen

Salah satu dari enam monyet yang diisolasi selama 3 bulan menolak makan setelah dilepaskan dan meninggal 5 hari kemudian. Hewan kedua dalam kelompok yang sama juga menolak makan dan mungkin akan mati jika peneliti tidak menyiapkan bantuan pemberian makan paksa.

Fenomena anoreksia yang ekstrem ini tidak terjadi pada kelompok monyet yang diisolasi selama 6 atau 12 bulan.

Data peneliti menunjukkan bahwa efek dari isolasi sosial selama 3 bulan sangat dramatis tetapi dapat dibalik. Jika ada kerusakan sosial atau intelektual jangka panjang, itu tidak terdeteksi oleh pengukuran ini.

Dengan diberi kesempatan untuk bergaul dengan kelompok kontrol seusianya segera setelah dilepaskan, monyet yang diisolasi dalam jangka pendek ini memulai dengan lambat selama minggu pertama dan kemudian beradaptasi serta menunjukkan urutan perilaku sosial normal.

Penelitian kemudian berlanjut, lebih detilnya kamu bisa baca pada artikel aslinya pada alamat yang tersemat di bawah halaman.


Kesimpulan Penelitian: Monyet Kesepian

Jadi, gimana kesimpulannya? Monyet-monyet yang sendirian selama setahun itu jadi super takut sama yang lain. Mereka hampir nggak pernah main bareng atau bersikap baik. Malah ada yang suka ngamuk-ngamuk nggak jelas.

Yang diisolasi selama enam bulan juga nggak jauh beda. Cuma ada beberapa yang masih bisa main, tapi tetep aja, mereka sering marah-marah, bahkan ada yang suka ngebully bayi monyet. Serem kan?

Pokoknya, kalau monyet dipisahin dari temen-temennya dari kecil, mereka bakal susah banget buat balik normal. Mereka jadi penakut, suka marah-marah, dan susah banget buat bergaul. 

Jadi anak anakku. Berkaca dari apa yang terjadi pada monyet monyet malang itu. Maka, sebagai kakak yang hebat, tentu kamu tidak mau dong jadi kakak yang nyebelin seperti monyet monyet di atas. 

Kalau kamu punya adik nih, penting banget buat kamu untuk selalu ngobrol dan menemani adik kecilmu bermain, buat ia selalu ceria dengan kegiatan yang memancing interaksi yang seru. Agar ia nggak merasa kesepian. Dengan demikian ia akan jadi adik yang manis, bahagia dan baik pada semua orang. 


Resume dan terjemahan dari :

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC285801/pdf/pnas00159-0105.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Bantu Guru untuk Membuat Lembar Kerja Operasi Bilangan

Mengatur ide yang berserakan

Ringkasan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi OSN-K Kab Pasuruan 2025